Minggu, 07 Juni 2009

MERINTIS PENDAKIAN RINJANI DARI BENANG SETOKEL

Selama ini, para pendaki yang mendaki Gunung Rinjani, biasanya melalui jalan Senaru Kecamatan Bayan Lombok Utara dan Sembalun, Lombok Timur. Selain dua jalan tadi, sebenarnya ada jalan alternative yang bisa dilalui, yakni jalur benang setokel desa aik berik kecamaatn batu kliang Utara Lombok tengah (Loteng). Namun saat ini, jalur alternative yang memiliki keindahan alam yang sangat memikat karena air terjunnya yang masih sangat alami belum menjadi pilihan. Abdul kadir, salah satu pengelola objek wisata air terjun benang stokel, sebenarnya sudah sejak lama mengusulkan jalur ini untuk menjadi pintu masuk mendaki ke Rinjani, namun katanya, sampai saat ini, harapannya belum diakomodir pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

“Kita ingin menjadikan obyek wisata benang stokel sebagai pintu pendakian ke rinjani. Karena kalau ke rinjani atau ke segara anak dari benang stokel bisa di tempuh selama 7 jam. Tapi selama ini masih dianggap illegal oleh pihak TNGR,” ungkapnya pada wartawan di lokasi objek wisata benang stokel.kadir mengakui pendakian dari benang stokel, ke rinjani akan memiliki nilai tambah bila dibandingkan dengan pendakian dari senaru Lombok Utara dan Sembalun Lombok Timur.

Jika mendaki dari tempat tersebut (benang stokel) dalam perjalanan atau sudah mulai mendaki ke gunung rinjani bisa melihat Viewatau pemandangan daerah-daerah yang ada di bawahnya. Selain tiu, kadir ingin pihak TNGR berlaku adil dengan membuka pintu pendakian melalui benang stokel. Untuk harapannya itu, kadir menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah, baik pemkab Loteng maupun Pemprov NTB agar menjadikan benang stokel sebagai pintu pendakian ke Rinjani bisa dibuka atau diakui oleh pihak TNGR. Keluhan senada juga disampaikan kepala Desa Aik Berik, Humaidiyang mengharapkan obyek wisata benang stokel dijadikan pintu masuk ke rinjani. Diakuinya, ia sudah melakukan pendakian ke rinjani sejak kelas 4 SD melalui Benang stokel. Humaidi berharap, jalan pendakian dari benang stokel atau desa aik berik tersebut setidaknya bisa terealisasi secepatnya. Bagaimanapun katanya, jika pendakian dilakukan melalui benang stokel, para pendaki katanya, bisa melihat banyak pemandangan indah dan tanaman serta satwa langka di sepanjang jalan yang akan dilewati. Seperti bunga anggrek, bunga edelweiss, monyet hitam, rusa, termasuk babi serta burung langka seperti kakak tua jambul kuning. Tidak hanya itu, di kawasan hutan ini juga bisa ditemukan sedikitnya 55 jenis kupu-kupu dengan aneka warna. Sayangnya hingga saat ini belum ada penangkarannya khusus untuk kupu-kupu ini. Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Drs. L. Gita Ariadi, MSi, akan mengupayakan agar benang stokel bisa dijadikan sebagai pintu pendakian menuju Gunung Rinjani. “Nanti, kita akan bahas dengan pihak TNGR. Mudah-mudahan apa yang menjadi aspirasi dari pengelola objek wisata benang stokel ini bisa terealisasi,” ujar Gita saat melakukan pertemuan dengan pengelola. Pada bagian lain, mantan Sekretaris Bappeda NTB ini, mengharapkan para pengelaola obyek wisata benang stokel melakukan pengelolaan objek wisata dengan baik, sehingga objek wisata ini tetap menarik untuk dikunjungi kawasan ini harus dibangun, seperti berugak, atau tempat penginapan. “hal lain yang dilakukan di sini adalah membuka tempat untuk menjual souvenir atau cenderamata khas benang stokel, sehingga pengunjung yang pernah kesini bisa menjadi kenangan, jika pernah ke sini (benang Stokel),” tandasnya.

Sumber : Suara NTB, Senin 06 April 2009

1 komentar:

  1. ORARI LOKAL Lmbok Tengah pernah memberikan Dukungan Komunikasi untuk pendakian Rombongan PEMDA loteng melalui jalur Aik berik. Jalurnya "Menantang,Menakjubkan,dan Luar biasa Indahnya" tapi untuk kondisi jalur Khususnya dari Pelawangan menuju Danau (Cemare Dempet) kayaknya perlu pengaman (Terlalu berbahaya)

    BalasHapus